Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul adalah, berapa tahun baterai laptop bisa bertahan. Satu, dua, tiga, empat, atau bahkan lebih. Ada yang belum genap setahun, tetapi baterai laptopnya sudah drop, tidak lagi mampu menyimpan daya dengan baik. Sudah dicas penuh selama berjam-jam tetapi baru beberapa menit digunakan sudah habis. Atau bahkan tidak bisa menyimpan daya sama sekali. Ada yang sudah tiga tahun lebih dan baterai laptopnya masih bekerja dengan baik.

Kenapa bisa begitu?
Pertanyaan di atas tentu tidak bisa dijawab dengan sederhana. Ada banyak faktor yang memengaruhi usia baterai laptop. Mulai dari kualitas baterai itu sendiri, cara pemakaian laptop, hingga hitungan siklus (cycle count) pemakaian baterai.
Namun, dari beberapa faktor di atas, satu yang paling menetukan adalah hitungan siklus (cycle count) pemakaian baterai. Sederhananya begini, ketika baterai dicas hingga penuh kemudian dipakai hingga habis, maka akan terhitung satu siklus (1 cycle count).
Nah, pabrikan laptop macam Acer, Asus, dan Toshiba, mengklaim baterai yang tertanam di laptop mereka mampu bekerja dengan baik hingga 500 siklus. Setelah itu, baterai akan sedikit demi sedikit mengalami penurunan kinerja. Pabrikan lain, Apple, menyatakan baterainya mampu bekerja dengan baik hingga 1000 siklus, sebelum mulai menurun performanya.
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya yang menjadi ukuran usia baterai laptop bukanlah hari, bulan, ataupun tahun, melainkan hitungan siklus pemakaian (cycle count).

Jadi, meski baru berumur setahun tetapi ketika dalam masa itu baterai diforsir habis-habisan pemakaiannya, otomatis akan lebih cepat drop. Ambillah contoh, semisal dalam sehari laptop rata-rata dicas penuh dan dipakai sampai habis sebanyak tiga kali (terhitung 3 siklus), maka dalam 30 hari saja sudah mengalami 90 siklus (cycle count). Itu artinya, meski baru 6 bulan, baterai akan mengalami penurunan kinerja karena telah mencapai 540 siklus. Maka tidak tertutup kemungkinan jika belum genap satu tahun pun, baterai sudah drop.
Lalu solusinya bagaimana?
Cara sederhana ini bisa dipakai untuk memperpanjang usia baterai laptop kesayangan kita. Ketika battery meter (pojok kanan bawah) sudah menunjukkan angka 100%. Usahakan untuk mencabut charger. Meski semua laptop yang ada saat ini telah dibekali teknologi pemutus daya otomatis ketika baterai telah terisi penuh, namun panas yang ditimbulkan oleh pengecasan secara terus-menerus tetap harus diwaspadai.
Sebaliknya, jangan menunggu baterai benar-benar habis untuk kembali mengecasnya. Ketika battery meter menunjukkan angka 30 atau 25%, usahakan untuk mengecasnya kembali. Hal ini, tentu saja berfungsi untuk menghindari hitungan siklus (cycle count) tadi. Dengan meminimalkan hitungan siklus (cycle count) pemakaian baterai, otomatis usia baterai akan lebih panjang.
Sekian, semoga artikel ini bermanfaat!