Saat charger laptop rusak, otomatis laptop tidak akan bisa digunakan. Semua pekerjaan bakal tertunda karena laptop tidak akan bisa menyala sama sekali.
Berbeda dengan kerusakan baterai yang bisa kita tunda penggantiannya, pada kasus charger, mau tidak mau kita harus segera menggantinya.
Sebelum membeli charger baru, ada beberapa hal penting yang perlu kita perhatikan.
PERTAMA, Spesifikasi Charger
Hal pertama yang perlu kita perhatikan adalah merk laptop. Tentu tidak lucu jika kita membeli charger merk Acer untuk menggantikan punya Toshiba, bukan.
Setelah merk, berikutnya adalah besaran output Voltase dan Ampere charger. Setiap laptop didesain dengan besaran Voltase dan Ampere yang berbeda-beda. Penggunaan charger dengan Voltase dan Ampere yang kurang tepat akan berakibat pada kinerja laptop yang tidak stabil. Bahkan, penggunaan dalam jangka waktu lama akan berakibat pada kerusakan.

Sebaliknya, pemilihan charger yang tepat akan membuat laptop kita bekerja dengan baik.
Besaran Voltase dan Ampere bisa kita lihat di bagian belakang charger lama.
Contoh: ‘output: 19V — 3.42A‘
Atau, bisa juga kita lihat di bagian bawah laptop.
Contoh: input ’19V — 3.42A’.
Terakhir adalah bentuk dan ukuran colokan. Selain melihat bentuknya, bila perlu ukur menggunakan penggaris, panjang dan diameter colokan charger.
KEDUA, Keaslian Charger
Saat ini sparepart abal-abal banyak beredar di pasaran. Charger salah satunya. Ciri paling menonjol dari charger abal-abal adalah bagian adaptor yang bobotnya jauh lebih ringan. Ketika kita ketuk dengan jari juga akan terasa ‘kopong’ atau tidak berisi dan tidak padat.
Hal paling buruk dari charger abal-abal adalah ketidaktepatan besaran Voltase dan Ampere. Pada banyak kasus, setelah pemakaian beberapa bulan, voltase pada charger abal-abal akan turun dengan cukup signifikan. Hal ini tentu akan membahayakan kondisi laptop kita.
Cara yang sangat efektif untuk menentukan keaslian charger laptop adalah dengan mengukur ketepatan besaran Voltase dan Ampere menggunakan multimeter, kemudian mencocokkannya dengan besaran Voltase dan Ampere yang tertera di bagian belakang charger. Semakin dekat semakin baik.
Cara mudah untuk mendapatkan charger original adalah dengan membelinya di service center resmi dari masing-masing vendor laptop. Langkah ini bisa kita ambil jika kita mengesampingkan faktor harga karena di service center sudah pasti kita akan mendapatkan harga yang sangat mahal.
Cara yang lebih bijaksana adalah membelinya di dealer atau toko sparepart yang terpercaya.
Membeli sparepart laptop di marketplace seperti tokopedia, bukalapak, maupun shopee sebenarnya bisa juga kita lakukan jika kita telah mengenal betul calon toko tempat kita akan membelinya.
Hanya saja fakta bahwa marketplace-marketplace tersebut ‘menghalalkan’ penjualan barang abal-abal adalah satu hal yang perlu kita pertimbangkan lagi. Saat ini, rating yang tinggi (bintang lima) bukan lagi menjadi jaminan karena pada kenyataannya pemberian rating itu dilakukan hanya sehari atau dua hari sejak barang diterima oleh pembeli.
Pembeli memiliki kesempatan tidak lebih dari satu bulan untuk memberikan rating atau mengulas barang yang mereka beli.

KETIGA, Cek Kabel Power!
Fakta bahwa charger atau adaptor laptop adalah part yang sangat jarang sekali mengalami kerusakan jangan pernah kita abaikan. Charger laptop adalah perangkat elektrik, bukan elektronik. Dan sebagaimana perangkat elektrik pada umumnya, part ini jarang sekali mengalami kerusakan. Terlebih jika tidak ada faktor human error yang pernah dilakukan pengguna semisal jatuh atau terkena air.
Pada banyak kasus, kerusakan charger hanya terjadi pada kabel powernya saja. Kabel power adalah kabel yang menghubungkan colokan listrik dengan adaptor. Kerusakan bukan pada perangkat utama charger yaitu bagian adaptornya.
Jadi, mengecek kabel power terlebih dahulu adalah langkah yang tidak boleh kita abaikan. Meski terlihat sederhana, namun pada kenyataannya langkah ini terbukti mampu menyelamatkan kantong kita dari pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu.
Sekian, semoga bermanfaat! Salam, Baterai Laptopku.