✅ 1. Saat mengganti baterai, pilihlah baterai dengan kualitas yang baik. Baterai yang baik memiliki modul dan cell yang baik pula. Saat ini banyak beredar baterai dengan kualitas dan harga yang sangat bervariasi. Di marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak, kita akan menemukan baterai yang sama tetapi dengan harga yang berbeda-beda. Baterai laptop jadul Acer Aspire One 725 yang tipe slim misal, dalam range harga wajar kita bisa menemukan harga seratus hingga limaratusribuan. Kenapa bisa berbeda begitu jauh? Salah satu faktor yang sangat menentukan adalah kualitas cell yang ada di dalam baterai tersebut. Cell baterai yang baik seperti LG atau Sanyo dengan spesifikasi yang memang diperuntukkan untuk tipe baterai tertentu, tentu saja harganya akan lebih mahal daripada cell baterai abal-abal dengan spesifikasi yang kurang jelas.

✅ 2. Saat mengganti baterai, updatelah driver baterainya! Ini bertujuan untuk menjadikan hardware dan software baterai segera bekerja secara sinkron. Tidak mengupdate driver pada saat mengganti baterai sebenarnya tidak menjadi masalah yang serius tetapi biasanya kita akan menemukan beberapa masalah seperti ketidakakuratan baterry meter dalam menunjukkan prosentase baterai. Jadi, dalam beberapa hari atau minggu pertama setelah mengganti baterai, biasanya kita akan mendapati ketidakcocokan prosentase yang ditunjukkan di laptop kita dengan kondisi riil yang ada di baterai. Pada beberapa kasus, bahkan battery meter stuck di 100% entah itu dalam kondisi baterai penuh atau yang sebenarnya mau habis.

✅ 3. Pada penggunaan baterai pertama kali setelah mengganti baterai, cas baterai hingga penuh dan setelah penuh (100%) tetap cas lagi selama kurang-lebih dua jam, kemudian gunakan hingga benar-benar habis. Ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi battery meter dan memaksimalkan kinerja cell baterai. Masih ingat dengan pelajaran Fisika yang membahas ion positif dan ion negatif sebuah baterai, nah fungsi langkah ketiga ini berhubungan dengan hal tersebut.

✅ 4. Hindari overcharging pada saat penggunaan! Pengecasan dengan durasi lama dapat menyebabkan baterai cepat rusak. Kasus yang sering terjadi adalah baterai yang menggembung atau baterai kembung. Baterai yang sering dicas semalaman atau bahkan berhari-hari, cenderung lebih cepat rusak. Ingat, meskipun laptop tidak dalam posisi menyala, baterai akan tetap bekerja jika cas tetap dikonekkan. Ingat juga bahwa keausan atau kerusakan sebuah baterai lebih ditentukan oleh intensitas dan perlakuan penggunaannya, bukan berapa tahun usia sebuah baterai.

✅ 5. Gunakan charger yang sesuai! Yang paling penting dari sebuah charger laptop adalah besaran Voltase, Ampere, dan kestabilan kedua hal teraebut. Misal, laptop dengan kebutuhan 19 Volt dan 3.42 Ampere, hanya akan bekerja dengan baik jika menggunakan charger dengan voltase dan ampere yang sesuai. Charger yang kinerjanya mulai menurun, biasanya akan mengalami ketidakstabilan pada kedua hal tersebut. Dalam jangka waktu tertentu, ini akan beresiko pada kerusakan laptop dan komponen pertama yang akan terdampak biasanya adalah baterai. Menggunakan charger pengganti dengan harga murah dengan kualitas yang tentunya lebih rendah, akan sangat riskan pada kerusakan baterai. Menggunakan charger dengan besaran Voltase dan Ampere yang tidak sesuai juga sebisa mungkin perlu kita hindari kecuali dalam kondisi emergency.

✅ 6. Menghindari suhu panas adalah satu cara ampuh untuk menghindari kerusakan baterai laptop. Seperti sebagian besar perangkat laptop yang lain, baterai juga akan lebih awet jika terhindar dari panas yang berlebih. Meletakkan laptop pada kasur atau sofa dan mengecas terlalu lama adalah dua contoh yang perlu kita hindari.

✅ 7. Sering kehabisan baterai dan membiarkan baterai dalam kondisi habis dalam jangka waktu lama adalah satu penyebab yang sering membuat baterai laptop kita rusak. Segera cas jika baterai tinggal 20 atau 30 persen. Jika berencana untuk tidak memakai laptop dalam jangka waktu lama, pastikan baterai tidak dalam kondisi kosong!🔥🔥🔥Best Regards,BATERAI LAPTOPKU