Mungkin kita tidak pernah memikirkan apalagi memperhatikan jenis-jenis baterai laptop yang kita gunakan saat ini. Padahal, antara satu baterai dengan yang lainnya memiliki ciri khas tersendiri. Perawatan masing-masing jenis baterai pun juga berbeda.

Biar lebih jelas, mari kita belajar tentang jenis-jenis baterai laptop! Tujuannya, tentu saja untuk lebih memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing baterai Laptop tersebut.

Berikut adalah jenis-jenis baterai laptop yang pernah dan sedang ada di pasaran:

1. Baterai Nickel Cadmium (Ni-Cd)

Baterai Laptop ini sempat digunakan sebagai standar pilihan baterai oleh produsen laptop. Namun, saat ini sudah jarang dipakai karena jenis Nickel Cadmium ini memiliki beberapa kekurangan seperti:

• Memiliki bobot yang sangat berat dibanding jenis baterai laptop yang lainnya.
• Bahan dari baterai ini memiliki kandungan Cadmium yang merupakan bahan kimian yang beracun.
• Menggunakan sistem Memory Effect, artinya harus digunakan sampai daya baterai habis 0%. Jika melakukan pengecasan pada saat kondisi baterai masih 50% hingga penuh 100%, misal, setelah laptop dimatikan status baterai akan kembali menjadi 50%.
• Memiliki harga yang jauh lebih mahal.

2. Baterai Nickel Metal Hydride (Ni-Mh)

Baterai Nickel Metal Hydride ini merupakan pengganti dari baterai Nickel Cadmium (Ni-Cd). Kelebihan dari baterai ini adalah baterai Nickel Metal Hydride ini mempunyai kerapatan energi kira-kira dua kali lebih besar dan waktu pemakaian (Run Time) lebih lama dengan ukuran dan bobot yang sama dengan Nickel Cadmium serta harga sangat terjangkau.

Namun, kelemahan baterai jenis ini adalah tidak bisa beroperasi pada temperatur yang sangat rendah ataupun sangat tinggi. Kedua kondisi tersebut rentan mengakibatkan permasalahan pada baterai dan komponen Laptop yang lain.

3. Baterai Lithium-Ion (Li-Ion)

Baterai ini merupakan inovasi terbaru dan digunakan sebagai standar baru pada baterai laptop oleh produsen laptop. Selain dapat menyimpan daya yang lebih besar, Baterai Lithium-Ion memiliki kelebihan lain berupa bobot yang sangat ringan. Baterai Lithium Ion ditengarai juga lebih ramah terhadap lingkungan.

Akan tetapi, meskipun unggul dari dua jenis baterai sebelumnya, Baterai ini juga memiliki kekurangan yaitu:

• Masih rentan terhadap teperatur suhu yang tinggi. Kondisi ini mengakibatkan baterai cepat rusak pada penggunakan laptop yang terlalu lama. Untungnya teknologi auto cut-off pada laptop telah mengatasi masalah ini.
• Rentan terhadap Pengecasan yang berlebihan (Overcharging).
• Mudah terbakar jika terkena suhu dikisaran 70 derajat.

Nah, itulah jenis-jenis baterai laptop.

Satu tips yang mungkin bisa membantu perawatan baterai adalah dengan menggunakan Charger Laptop Original serta rutin melakukan pengecekan temperatur prosesor menggunakan aplikasi seperti HW Monitor.